Bahasa yang Digunakan dalam Teks Kitab Suci Orang Kristiani – Kitab Suci yang digunakan oleh agama Katolik dan Kristen merupakan suatu Kitab Suci yang telah melalui proses yang sangat panjang. Sebelum menjadi Kitab Suci yang digunakan seperti sekarang, ada proses yang dilalui untuk keperluan penerjemahan utama hingga akhirnya digunakan secara luas dan bahkan diterjemahkan ke berbagai bahasa di dunia. Tidak saja diterjemahankan ke bahasa nasional di negara tertentu, tapi banyak juga yang diterjemahkan di bahasa daerah seperti yang terjadi di Indonesia dengan adanya Kitab Suci berbahasa Jawa dan bahasa daerah lainnya. Kitab Suci sendiri meliputi dua era besar, yaitu masa Perjanjian Lama dan masa Perjanjan Baru. Semuanya itu menggambarkan situasi dan budaya dari bangsa Israel berabad-abad yang lalu. Karena itu, Kitab Suci memang berasal dari bahasa asli yang digunakan oleh orang Israel untuk kemudian dirumuskan dan diterjemahkan menjadi bahasa yang ada sekarang.
Patut diketahui bahwa penulisan Kitab Suci orang Kristiani memang ditulis oleh orang-orang yang diinspirasi dan dipandu oleh kuasa Roh Kudus. Penulisannya mengikuti budaya yang ada dan karenanya bahasa menjadi faktor utama. Ditambah lagi, Gereja Katolik tidak langsung menjadi suatu persekutuan yang besar sehingga Kitab Suci yang ada pun tidak lantas hadir begitu saja. Kitab Suci yang ada diterjemahkan dari sumber-sumber primer yang ditemukan dari beragam naskah dan codex dari masa lampau. Dalam penerjemahannya, memang bisa disebutkan ada tiga bahasa utama yang digunakan dalam Kitab Suci tersebut. Bahasa ini merujuk pada penemuan teks asli Kitab Suci. Untuk bahasa yang ada, memang ada bahasa yang berbeda. Setidaknya, ini dibagi berdasarkan dari pembagian utama Kitab Suci itu sendiri, yaitu Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Masa pemisahnya tentu ditandai dengan kelahiran dari Yesus Kristus. Untuk Kitab Suci Perjanjian Lama, itu ditulis dalam dua bahasa, yaitu Ibrani dan Aram. Lalu, untuk bahasa dalam Kitab Suci Perjanjian Baru, itu ditulis dalam bahasa Yunani.
Bahasa utamanya adalah memang bahasa Ibrani dalam Kitab Suci Perjanjian Lama. Ini karena bahasa Ibrani inilah yang menjadi bahasa utama dari umat Israel di masa itu. Bahasa ini digunakan dalam kehidupan sehari-hari bangsa Israel di masa Perjanjian Lama sehingga memang Kitab Suci pun dituliskan dalam bahasa itu agar mudah dipahami. Deretan Kitab Suci yang digunakan ini biasa disebut dengan Tanakh. Ini meliputi tiga bagian Kitab Suci. Pertama adalah Taurat atau Pentateuch. Lalu, ada Kitab Nabi-nabi atau Nebiim, dan kelompok ketiga adalah Kitab tentang tulisan-tulisan atau ketubim. Ini merupakan bagian utama dari Kitab Perjanjian Lama yang digunakan oleh Bangsa Israel di masa itu.
Lalu, bahasa kedua adalah Bahasa Aram. Bahasa ini menjadi bahasa kedua yang juga digunakan oleh Bangsa Israel. Bahasa Aram sendiri bukan bahasa yang bisa disebut bahasa asli orang Israel. Bahasa aslinya tetap merupakan bahasa Ibrani yang bahkan digunakan sampai sekarang oleh orang Israel modern.
Bahasa Aram ini merupakan bahasa yang bisa dibilang menjadi bahasa internasional karena digunakan banyak kebudayaan besar di masa itu. Masa yang dimaksud adalah masa saat umat Israel atau bangsa Yehuda mengalami pembuangan. Pusat dari bahasa Aram ini ada di Mesopotamia yang pada masa itu menjadi suatu kerajaan dengan cakupan yang sangat luas, tepatnya pada sekitar abad VIII Sebelum Masehi. Dengan orang Israel yang menjadi umat terpilih oleh Allah mengalami pembuangan ke Babilonia, bahasa yang digunakan pun mulai beralih ke bahasa Aram. Karena itu, beberapa Kitab yang terutama ditulis di masa pembuangan hadir dalam bahasa Aram, seperti pada Kitab Daniel yang ditulis oleh Nabi Daniel serta Imam Ezra yang menuliskan Kitab Ezra. Bahasa Aram ini pun menjadi digunakan oleh keturunan dari orang Israel dari masa pembuangan dan bahasa Ibrani pun menjadi bahasa yang hanya dikuasai dan bisa digunakan oleh para imam dan orang tertentu saja. Bahkan, penggunaan bahasa Aram ini masih bertahan lama usai dari periode pembuangan. Karena itu, disebutkan juga dalam Kitab Suci kalau Yesus pun menggunakan bahasa Aram ini.
Bahasa ketiga adalah bahasa Yunani. Bahasa Yunani memang lebih fokus pada Perjanjian Baru yang di masa itu memang kekuasaan dari Yunani meluas hingga ke wilayah orang Israel. Bahasa Yunani menjadi bahasa internasional di banyak bangsa dan wilayah, dan bahkan menjadi suatu lingua franca atau bahasa sehari-hari di era Perjanjian Baru. Walau memang secara spesifik Yesus berkarya dengan adanya bahasa Aram, penulisan Kitab Suci dilakukan usai Yesus naik ke Surga. Kitab Suci tentang kisah dan karya dari Yesus Kristus pun ditulis dalaam bahasa Yunani karena ditujukan untuk orang-orang yang berbahasa Yunani di masa itu. Selain itu, ada pula surat-surat dari Rasul Paulus yang juga ditulis dalam bahasa Yunani.
Dengan fakta tentang tiga bahasa yang digunakan itu, Kitab Suci pun berkembang dan diterjemahkan dalam satu bahasa utama. Untuk Kitab Suci Perjanjian Lama, awalnya itu diterjemahkan semuanya dari bahasa Ibrani ke bahasa Yunani oleh kelompok yang disebut sebagai Septuaginta. Ini adalah orang-orang cerdas pilihan yang diminta untuk menerjemahkan Kitab Suci Perjanjian Lama ke bahasa Yunani karena pada masa itu, banyak orang Israel yang tidak bisa bahasa Ibrani, terutama orang-orang Israel diaspora yang berada d Iuar wilayah Israel. Kemudian, bahasa Yunani mulai tidak lagi digunakan dan digantikan dengan bahasa Latin sebagai pengaruh dari perkembangan kekaisaran Romawi. Untuk itu, teks Kitab Suci pun diterjemahkan dalam bahasa Latin, dan ini meliputi teks Perjanjian Lama hingga Perjanjian Baru. Dari teks Kitab Suci berbahasa Latin itulah, terjemahan ke bahasa lainnya pun hadir.