Word Planet Kitab Dokumen Tertua dalam Sejarah Penerjemahan Alkitab di Dunia

Dokumen Tertua dalam Sejarah Penerjemahan Alkitab di Dunia


Dokumen Tertua dalam Sejarah Penerjemahan Alkitab di Dunia

Dokumen Tertua dalam Sejarah Penerjemahan Alkitab di DuniaKitab Suci umat Kristiani, baik itu Katolik dan Kristen merupakan suatu dokumen yang telah melalui proses sangat panjang hingga kemudian dibukukan secara resmi dan digunakan dalam kegiatan keagamaan dan peribadatan seperti sekarang. Kitab Suci yang biasa juga disebut dengan Alkitab terdiri dari dua bagian besar atau utama, yaitu Perjanjian Baru dan Perjanjian Lama. Dua Perjanjian ini dibedakan dengan kehadiran Yesus Kristus sehingga sangat jelas bahwa Perjanjian Baru hadir sebagai suatu pembaharuan dari Janji Allah melalui kehadiran Yesus Kristus di dunia. Apa yang telah tertulis di kisah Perjanjian Lama pun digenapi oleh hadirnya Yesus Kristus yang kisahnya tergambarkan dalam Perjanjian Baru, terutama dalam empat injil yang ada.

Rentang waktu yang ada dalam Perjanjian Lama hingga kemudian Perjanjian Baru memang sangat lama sehingga tidak heran bila kemudian Alkitab yang ada saat ini melalui proses panjang sebelum akhirnya bisa diterjemahkan ke beragam bahasa di dunia dari sumber resmi yang sudah diakui oleh otorotitas Gereja, terutama oleh Vatikan. Bahasa awal yang digunakan meliputi bahasa Ibrani, Aram, dan juga Yunani hingga kemudian hadir seperti sekarang. Dari proses yang panjang itu, ada beberapa manuskrip Alkitab yang menjadi referensi utama hingga kemudian hadir kanonisasi dan membuahkan dokumen Alkitab resmi seperti sekarang. Setidaknya, ada tujuh terjemahan yang berperan sangat penting.

Pertama adalah Targum. Ini adalah terjemahan dalam bahasa Aram dan menjadi salah satu referensi terjemahan paling tua yang diakui dalam sejarah perkembangan Alkitab di dunia. Targum ini memang tidak memuat adanya Injil hingga surat-surat para rasul yang kemudian terangkum menjadi Perjanjian Baru. Pada masa kemunculan dokumen Targum ini, masyarakat masih belum mencapai titik di mana Yesus hadir di dunia. Karena itulah, Targum hanya memuat inti dari kitab Perjanjian Lama, terutama untuk bagian kitab Taurat, yaitu kitab Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, dan Ulangan. Semuanya ditulis dalam bahasa Aram. Bahasa ini digunakan dari awalnya yang merupakan bahsa Ibrani karena pada masa itu bangsa Israel mengalami pembuangan di wilayah Mesopotamia dan bahasa Aram adalah bahasa sehari-hari di masa itu. Untuk itu, bahasa Ibrani tidak lagi umum digunakan sehingga Kitab Taurat pun diterjemahkan ke dalam bahasa Aram dan menjadi Targum ini.

Terjemahan kedua yang berperan sangat penting adalah Septuaginta. Septuaginta ini berasal dari bahasa Yunani yang berarti tujuh puluh. Dari namanya ini, sudah cukup jelas bahwa terjemahan kitab hadir dalam bahasa Yunani. Tujuh puluh merujuk pada jumlah orang yang ditugaskan untuk menerjemahkan kitab Taurat dan bagian lain dari Perjanjian Lama itu. Sebenarnya, jumlah pastinya adalah 72 orang. Kitab diterjemahkan ke dalam bahasa Yunani karena pada masa itu kekuasaan Yunani-Romawi sangatlah besar sehingga bahasa sehari-hari pun mulai berubah menjadi bahasa Yunani. Kehadiran Septuaginta ini pun dipertuntukkan untuk orang Yahudi diaspora yang berada di perantauan agar tetap bisa beribadah. Orang-orang diaspora ini tidak lagi fasih berbahasa Aram apalagi Ibrani. Karena itu, ditunjuk sejumlah orang yang paham dan ahli dalam bahasa Ibrani untuk menerjemahkan.

Selain Targum dan juga Septuaginta, kitab terjemahan yang paling berpengaruh lainnya adalah Vulgata. Kehadiran Vulgata ini tidak terlepas dari peran penting dari Hieronimus yang merupakan salah satu Bapa-Bapa Gereja dan terlibat langsung dalam proses penerjemahan alkitab. Ini tidak diterjemahkan dengan merujuk pada Septuaginta dan juga kitab dalam terjemahan Yunani kuno. Proses penerjemahan ini terjadi di kisaran abad IV Masehi sehingga ini menjadi salah satu sumber terjemahan yang sangat penting dan tidak sebatas pada kitab Perjanjian Lama, tapi juga kitab Perjanjian Baru yang sudah mulai digunakan dan dikumpulkan di masa itu.

Seperti yang sudah disebutkan, Vulgata merupakan hasil dari terjemahan dengan sumber utamanya dari terjemahan dalam bahasa Yunani Kuno. Kitab terjemahan ini sudah tidak lagi mencakup Perjanjian Lama saja, tapi di dalamnya juga ada bagian-bagian dari Perjanjian Baru yang di masa itu sudah mulai banyak digunakan dalam peribadatan orang Kristiani. Ini tetap mendasarkan pada dokumen Septuaginta sebagai sumber utama di bagian Perjanjian Lama sedangkan untuk bagian Perjanjian Baru merupakan dokumen yang saat itu mulai dikumpulkan dan diterjemahkan. Vulgata ini ditulis dalam bahasa Latin yang merupakan menjadi salah satu bahasa utama dalam dokumen-dokumen Gereja di masa Bapa-Bapa Gereja dan bertahan sampai waktu yang cukup lama.

Alkitab dalam bahasa Gotik juga menjadi salah satu terjemahan yang sangat penting. Ini pun sama seperti Vulgata dan terjemahan Yunani Kuno yang sudah memuat adanya bagian dari Perjanjian Baru. Bahasa Gotik sendiri adalah bahasa yang digunakan oleh orang Gotik dan saat ini sudah sulit sekali dijumpai penggunaannya dalam komunikasi sehari-hari. Orang Gotik adalah orang-orang yang tinggal di wilayah yang saat ini menjadi bagian negara Rumania, Hongaria, dan Ukraina. Terjemahan ini dikerjakan di abad IV Masehi oleh Ulfilas yang merupakan seorang misionaris.

Dua kitab terjemahan tertua dan penting lainnya adalah Pesita dan teks Masoterik. Pesita merupakan teks Alkitab yang diterjemahkan dalam bahasa Siria dan mulai digunakan secara umum di abad V. Penerjemahan yang ada meliputi teks untuk Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru dan kemudian digunakan dalam peribadatan oleh umat di Siria, yang menjadi salah satu gereja tertua di Dunia. Untuk teks Masoterik, ini sebenarnya fokus pada kitab Perjanjian Lama. Pembuatan teks Masoterik ini dilakukan dengan penambahan huruf vokal dalam teks Perjanjian Lama karena dalam bahasa aslinya, penulisannya hanya menggunakan konsonan saja sehingga makna yang ada sulit dicerna oleh kebanyakan orang. Dengan adanya teks Masoterik ini, penerjemahan dan pemahaman teks Perjanjian Lama pun menjadi lebih mudah.